JAKARTA - Pengelolaan terbitan berkala ilmiah bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Ada dua permasalahan umum yang dihadapi para pengelola terbitan berkala ilmiah.
Yaitu, ketersediaan naskah bermutu dan keberlanjutan pengelolaan terbitan berkala ilmiah. Demikian disampaikan Rektor Universitas Budi Luhur Suryo Hapsoro Tri Utomo saat penyelengaraan kegiatan pelatihan ‘Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Elektronik-Open Journal System (OJS)’ di Serpong, Kota Tangerang Selatan, belum lama ini.
Menurut Suryo, pada umumnya para peneliti belum mempunyai komitmen yang cukup untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui terbitan berkala ilmiah.
Motivasi melakukan penelitian oleh dosen juga tidak diimbangi dengan tanggung jawab moral sebagai peneliti untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya yang sangat berguna bagi masyarakat luas baik untuk kepentingan praktis maupun pengembangan teoretis.
“Karenanya, dengan kegiatan ini akan memberikan pedoman akreditasi maupun tutorial kepada dosen dalam penggunaan aplikasi sistem akreditasi jurnal nasional (arjuna),” katanya.
Suryo mengatakan, UBL sebagai penyelengara tentu saja telah mendapatkan kepercayaan dari Kemenristek Dikti di mana mempertimbangkan beberapa hal.
“Bahwa UBL merupakan perguruan tinggi yang mampu memberikan pelatihan pengelolaan e-journal senafas dengan program yang dikembangkan UBL sendiri,” katanya.
Sementara Dit-Litabmas DIKTI Suwitno yang juga Kabubdit HKI menjelaskan, kegiatan pelatihan Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Elektronik- Open Journal System (OJS) ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengelola terbitan berkala ilmiah dalam mengelola terbitan berkala ilmiah elektronik.
“Dengan harapan dapat dijadikan sarana bagi penulis dalam mempublikasikan hasil penelitian berskala nasional maupun internasional yang pada akhirnya dapat meningkatkan bahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan melalui penerapan OJS,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar